Total Tayangan Halaman

Recent Posts

Follow Now.....!

Labels

Download

Blogger Tricks


Blogger Themes

Banner

Hay guys.....

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Got My Cursor @ 123Cursors.com

Labels

Ads 468x60px

Popular Posts

Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I.Y, Indonesia
hanya seorang Manusia biasa...

Pengikut

Posting Populer

Dapatkan Widget Ini

Banner 2

Featured Posts Coolbthemes

RSS

news

"Kota yang Hilang" Ditemukan di Gurun Libya

Membantah orang Romawi yang menyebut orang Garamantes barbar dan pembuat onar.

SELASA, 8 NOVEMBER 2011, 09:18 WIB
Elin Yunita Kristanti
reruntuhan kota yang hilang di gurun Libya (Toby Savage)

VIVAnews - Menggunakan satelit dan foto udara tim dari University of Leicester, Inggris mengidentifikasi reruntuhan di bagian paling tak ramah di Gurun Sahara, di wilayah Libya.

Sejauh ini, tim menemukan 100 wilayah pertanian yang dikelilingi benteng, desa-desa, dan struktur mirip istana dengan dinding yang masih tersisa setinggi 4 meter, serta lanskap kota. Kota itu diperkirakan berdiri pada  1 sampai 500 masehi. Tim juga menemukan pemakaman piramida, dan sistem irigasi canggih.

"Ini seperti seseorang yang datang ke Inggris dan menemukan Istana Abad Pertengahan. Keberadaan pemukiman kuno ini tak tercatat pada masa pemerintahan rezim Khadafi," kata pemimpin proyek, David Mattingly, seperti dimuat situs sains, Our Amazing Science, 7 November 2011. Jatuhnya penguasa Libya selama 42 tahun itu memungkinkan membuka ruang bagi arkeolog mengeksplorasi peradaban pra Islam di sana. 


"Kota yang hilang" ini dibangun oleh peradaban yang tak begitu dikenal, bernama Garamantes, yang memiliki gaya hidup dan budaya yang relatif maju dan berperan penting dalam sejarah.

"Gambar satelit memberi kami kemampuan untuk menelaah wilayah yang luas. Kami dapat melihat dalam lanskap yang tak ramah ini, yang tak pernah ada hujan, suatu ketika pernah dipadati penduduk dan ditanami. Ini sangat luar biasa," kata Martin Sterry, yang bertanggung jawab dalam interpretasi citra satelit.

Temuan ini menentang pendapat bangsa Roma yang mengatakan, orang Garamantes barbar dan pembuat onar di wilayah tepian kekuasaan Romawi.
Peradaban di Sahara, Libya

"Faktanya, mereka sangat beradab. Tinggal di pemukiman luas, kebanyakan adalah petani di wilayah oasis. Mereka sangat terorganisir, ada kota dan desa, mengenal tulisan, seni, juga teknologi," kata Mattingly. "Garamantes justru perintis pembangunan di oasis dan membuka perdagangan trans-Sahara."

Para peneliti sebelumnya ikut mengungsi saat pasukan pemberontak menyerang rezim Khadafi Februari 2011 lalu. Mereka akan segera kembali. (umi)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar